Senin, 28 Agustus 2017

HAL-HAL YANG BAKAL TERJADI KALAU............ SAYA TAN MALAKA

Pada kesempatan ini saya akan  membahas tentang  seorang TAN MALAKA, pahlawan nasional yang jasa-jasanya relatif dilupakan oleh kebanyakan masyarakat Indonesia dewasa
ini.


Namanya Sutan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka.Dia biasa dikenal sebagai Tan Malaka. Dia lahir di Nagari Pandam Gadang, Suliki, Lima Puluh Kota,Sumatra Barat pada tanggal 2 Juni 1897.Dan akhirnya saya tewas dibunuh pada tanggal 21 Februari 1949 di desa Selopanggung, Kediri, Jawa Timur.Dia adalah seorang pembela kemerdekaan Indonesia yang berpihak pada golongan sayap kiri bersama dengan tokoh-tokoh Partai Komunis Indonesia.Dia juga adalah orang yang mendirikan Partai Murba.

Selanjutnya, saya ingin mencoba membayangkan bagaimana rasanya menjadi sesosok Tan Malaka yang legendaris.

Jadi, selanjutnya saya akan mengetik dalam sudut pandang Tan Malaka.

Alasan saya ingin menjadi seorang Tan Malaka adalah karena Tan Malaka merupakan seorang pahlawan yang memiliki peran sangat besar dalam menuntun bangsa Indonesia menuju pintu gerbang kemerdekaan.Sekilas,hasil dari perjuangan-perjuangan Tan Malaka memang kurang atau bahkan tidak terlihat.Namun, di situlah letak dari keikhlasan seorang Tan Malaka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.Jejak perjuangannyasebagian besar terekam bentuk buah pemikiran.Gagasan-gagasannya banyak mempengaruhi perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh bangsa lain yang lebih dikenal.Buku-buku yang ditulisnya banyak dibaca oleh para pejuang kemerdekaan yang lain.Para penentu ini besar dengan membaca pikiran-pikiran Tan Malaka. Ia bukan hanya sudah aktif dalam pergerakan sebelum mereka. Ia adalah sang pendahulu yang mereka hormati. Misalnya, presiden pertama kita,Ir.Soekarno.Sukarno tak ragu untuk memandatinya sebagai pimpinan perjuangan bila dirinya dan Hatta tak berdaya lagi meski kemudian keputusan ini direvisi dengan menambahkan nama-nama dari kelompok politik lainnya.Itulah salah satu contoh dari betapa Tan Malaka sangat layak untuk mendapatkan perlakuan yang lebih baik dari kita generasi yang tinggal menikmati hasul perjuangannya.

Lalu, Tan Malaka juga sangat ahli dalam hal menyamar.Ini kembali menunjukkan betapa ikhlasnya seorang Tan Malaka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.Ia lebih memilih untuk mendekati rakyat jelata dan terus menyebarkan ide-ide perjuangannya dengan cara sembunyi-sembunyi dan menutupi identitas aslinya ketimbang melawan pemerintah kolonial dengan cara mengadakan rapat-rapat umum dan membuka jati dirinyayang sesungguhnya.Tapi, yah, memang strategi perjuangan itu banyak macamnya.Yang lebih penting adalah muara dari dari semua metode itu yaitu kemerdekaan Indonesia.Sebenarnya keahlian Tan Malaka dalam bidang nyamar-menyamar ini ini lebih disebabkan oleh statusnya yang merupakan buronan dari pemerintah kolonial.Tan Malaka pada hari ini bisa saja berada di Jawa dan esok hari ia sudah berada di Sulawesi.Tidak ada orang yang tahu ia sedang ada dimana dan kapan ia berada di suatu tempat karena di tempat yang berbeda ia menggunakan identitas yang berbeda pula sehingga sangat sulit untuk dilacak.Selain itu, juga ada banyak pihak yang tidak terlalu menyukai keberadaan Tan Malaka.Ia dianggap sebagai hantu gentayangan yang dapat dengan seketika merebut pengaruh yang sudah mereka miliki.Oleh karena itu,dengan melenyapkan Tan Malaka.maka dapat mengurang resiko terhadap kekuasaan mereka.

Selanjutnya ada beberapa hal yang ingin saya lakukan jika saya adalah seorang Tan Malaka.Tapi,saya percaya bahwa Tan Malaka yang asli mempunyai alasannya sendiri yang membuat ia tidak melakukan hal-hal tesebut sepanjang hidupnya.

Pertama,Jika saya adalah Tan Malaka, saya akan mencoba untuk memperkenalkan diri ke khalayak umum dengan menggunakan identitas asli.Keberadaan Tan Malaka, khususnya di Pulau Sumatra, sudah menjadi semacam legenda.Bahkan ada beberapa penulis yang sampai menuliskan roman tentang dirinya.Ia dianggap sebagai simbol perlawanan rakyat sumatra terhadap kolonialisme belanda.Tanpa mengungkapkan jati dirinya pun. ia sudah dianggap sebagai panutan dan mampu menghimpun massan dalam jumlah yang besar untuk mendobrak kolonialisme belanda.Apalagi jika ia menggunakan identitas aslinya.Mungkin akan lebih banyak orang yang akan turut serta dalam perjuangannya karena terbius oleh nama besarnya yang sudah melegenda itu.

Kedua, hal yang mungkin saya lakukan jika menjadi seorang Tan Malaka adalah menikah. Hal yang lumrah dilakukan oleh setiap insan manusia tapi tidak dilakukan oleh Tan Malaka.Tan Malaka sendiri mengaku pernah jatuh cinta sebanyak tiga kali, yaitu di Belanda, Filipina, dan Indonesia . Di Belanda, Tan Malaka dikabarkan pernah menjalin hubungan dengan gadis Belanda bernama Fenny Struyvenberg, mahasiswa kedokteran yang kerap berdatang ke rumah kost-nya. Sementara di Filipina, ada seorang gadis bernama Carmen, puteri bekas pemberontak di Filipina dan rektor Universitas Manila. Sedangkan saat ia masih di Indonesia, Tan pernah jatuh cinta kepada satu-satunya siswi perempuan di sekolahnya saat itu, yakni Syarifah Nawawi.Mungkin saya akan mencoba mencari yang ke empat dan berusaha untuk benar-benar menikahinya.Dengan begitu, mungkin saya bisa merasakan apa yang disebut kasih sayang seorang istri dan mungkin saya bisa memenyiapkan dan mendidik seorang anak yang nantinya akan melanjutkan perjuangan saya.

Sekian dari saya kali ini 

TERIMA KASIH