Jumat, 15 September 2017

Penjajahan Jepang di Indonesia dan Kebijakannya terhadap Indonesia

      Pada post kali ini saya akan mencoba untuk mengulik tentang negara Jepang. Negara yang sempat menduduki Indonesia dalam kurun waktu 1942-1945 atau selama Perang Dunia II    berkecamuk    di seluruh dunia. 

        Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Asia Timur. Negara ini terletak di bagian barat dari Samudra Pasifik. Wilayahnya memanjang dari Laut Okhotsk di utara sampai Laut Tiongkok Timur di selatan. Jepang memiliki 4 pulau besar yang menjadi tempat pemusatan penduduk negara tersebut. Keempat pulau tersebut dari utara ke selatan adalah Hokkaido,Honshu,Shikoku,dan Kyushu. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung,dan sebagian di antaranya adalah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang dan menempati peringkat 10 penduduk tebanyak di dunia.
    
    Dewasa ini,Jepang merupakan salah satu negara termaju di dunia. Beragam jenis industri bertebaran di negara Jepang dan menjadi mesin penggerak dalam pembangunan ekonomi negara Jepang. Berbagai produk industri dan jasa banyak disediakan oleh negara ini. Mulai dari produk otomotif,manufaktur,elektronik,dll. Hal ini membuat banyak negara,utamanya negara yang masih dalam taraf berkembang sangat bergantung kepada negara Jepang. Dan hal ini tentu saja akan semakin meningkatkan nilai jual Jepang di hadapan masyarakat internasional.
        
         Selain itu,masih ada satu hal lagi yang membuat Jepang semakin dikenal di dunia internasional,
yaitu keberadaan manga dan anime. Kedua hal tersebut selain berfungsi sebagai media hiburan juga bisa berfungsi sebagai sarana pengenalan budaya dan etos kerja masyarakat jepang yang efektif.

       Selanjutnya,selama Jepang menjajah Indonesia tentunya negara ini banyak melakukan kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan cengkeramannya atas bumi Indonesia.
     
         Berikut beberapa kebijakan yang diterapkan selama penjajahannya di Indonesia :
     
a. Di Bidang Pendidikan
    Secara umum, kegiatan pendidikan pada masa penjajahan Jepang mengalami penurunan yang drastis dibanding pada akhir masa pemerintahan Belanda. Murid-murid diwajibkan masuk organisasi pelajar yang disebut Gakutotai dan wajib mengikuti pelatihan dasar kemiliteran serta melakukan kerja bakti atau Kinrohosy antara lain mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan untuk perang,misalnya menanam pohon jarak,menyiangi sawah, dan membasmi hama. Pada tahun 1944 Jepang memberi wewenang kepada Jawa Hokokai untuk membuka sekolah-sekolah baru.Sekolah-sekolah tersebut adalah :
      1.  Koo Kumin Gakku (Sekolah rakyat) 6 tahun
      2.  Tyu Gakku ( SMP untuk pria) 3 tahun
      3.  Dyoo Gankku (SMP untuk putri) 3 tahun
      4.  Sekolah Menengah Tinggi
      5.  Djan Sihan Gakku (SGB)
      6.  Kooto Sihan Gakku (SGA)
      7.  Ika Dai Gakku (Sekolah Tinggi Kedokteran)
      8.  Shika Dai Gakku (Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi)
      9.  Kagyo Dai Gakku (Sekolah Tinggi Teknik)
     10. Kenkoku Gakuin (Akademi Pamongpraja)

b. Di Bidang Militer
        Pada masa penjajahan Jepang di Indonesia banyak didirikan organisasi militer yang bertujuan untuk membantu Jepang dalam pertempuran. Anggota dari organisasi-organisasi tersebut sebagian besar adalah pribumi Indonesia.
                1. Seinendan (Barisan Pemuda)
                    Seinendan dimaksudkan sebagai tenaga cadangan perang. Anggotanya adalah pemuda                           yang berusia 14-22 tahun dan diberi pelatihan dasar militer.
                2. Keibodan (Pembantu Polisi)
                     Anggotanya adalah pemuda-pemuda yang sudah melebihi batas usia untuk masuk                                 Seinendan.
                3. Heiho (pembantu prajurit perang)
                      Tugas Heiho adalah melakukan pekerjaan kasar seperti mengangkat perlengkapan                                militer dan memasak. Karena Jepang tenaga, anggota Heiho akhirnya turut diikutkan                            dalam pertempuran.
                4. Pasukan Sukarela Pembela Tanah Air (Boei Gyugun)/PETA
                     Perhatian para pemuda untuk masuk PETA sangat besar.Manfaat utama yang diperoleh                        pemuda Indonesia dalam PETA adalah gemblengan fisik dan semangat cinta tanah air                          serta kepercayaan diri yang besar. Kaum nasionalis mengarahkan mereka untuk                                     kepentingan perjuangan. Peranan mereka sangat besar pada masa awal kemerdekaan

c. Di Bidang Ekonomi
       Secara umum, kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia pada masa Jepang diarahkan untuk kepentingan Jepang. Jepang berusaha untuk menguasai dan mendapatkan semua sumber bahan- bahan mentah untuk industri Jepang. Jepang berkeinginan untuk mewujudkan ambisinya melaksanakan konsep ekonomi Hakko ichiu yaitu keinginan Jepang untuk menjadikan seluruh kawasan Asia-Pasifik ada di bawah kendali Jepang.

d. Di Bidang Sosial-Budaya
          Pada masa penjajahan Jepang, rakyat diharuskan melakukan seikerei,yaitu upacara memberikan penghormatan kepada kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan ke arah matahari terbit. Selain itu,rakyat Indonesia juga dipaksa untuk melaksanakan romusha atau kerja paksa.Romusha awalnya hanyalah tenaga kerja yang dilakukan dengan sukarela, tetapi lama-kelamaan berubah menjadi sistem tenaga kerja paksa. Para tenaga romusha ini dipaksa untuk membantu tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh Jepang. Selain itu,bahasa Indonesia juga mengalami perkembangan pesat pada masa pendudukan Jepang. Usaha memperkaya perbendaharaan bahasa dilakukan oleh para ahli bahasa dengan membentuk Komisi Bahasa Indonesia pada tanggal 20 Oktober 1942. Lalu, pemerintah Jepang juga melakukan pembagian kelas seperti pada zaman penjajahan Belanda. Perbedaannya adalah Jepang menempatkan kaum pribumi pada derajat yang lebih tinggi daripada warga cina yang tinggal di Indonesia. Pada masa Belanda warga etnis cina berada pada strata yang lebih tinggi daripada kaum pribumi sekalipun itu adalah anggota kerajaan.Pemerintahan Jepang juga gencar dalam mengampanyekan propaganda yang bertajuk "Gerakan 3A". Nippon Cahaya Asia, Nippon Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia.

      Terakhir, saya percaya dan yakin bahwa Indonesia suatu saat akan berhasil menyamai bahkan melampaui apa yang telah dicapai oleh Jepang dewasa ini. Tentunya dalam hal yang positif ya. Banyak sumber yang mengatakan bahwa negara yang berhasil memanfaatkan "bonus demografi" akan berhasil menjadi negara maju. Bonus demografi sendiri adalah keadaan dimana struktur penduduk suatu negara sebagian besar berada pada usia dewasa. Hal ini membuat negara tersebut akan memiliki angkatan kerja yang besar. Jika keadaan ini bisa dimanfaatkan dengan baik, misalnya dengan memberlakukan regulasi yang tepat, tentu akan membuat tingkat pertumbuhan ekonomi negara tersebut meningkat dengan pesat.Banyak negara yang sudah membuktikan hal ini, misalnya Prancis, Inggris, dan Jerman yang mengalami bonus demografi pada 1850-an, lalu ada juga Korea yang mengalami hal tersebut pada 1980-an dan sekarang sudah menjadi negara maju. Jepang sendiri mengalami bonus demografi pada tahun 1950-an dan dengan sangat sukses menjadikannya sebagai pijakan bagi capaian mereka yang luar biasa dewasa ini.

      Oke, sekian tulisan saya kali ini

      Terima Kasih